Enzim Pengolahan Ikan

Penelitian terkini menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan protein ikan dan asam amino bebas, hidrolisat protein ikan lebih mudah dicerna dan diserap tubuh karena kaya akan peptida kecil dengan massa molekul rendah, dan memiliki banyak fungsi fisiologis seperti antioksidan, menurunkan tekanan darah, mengatur metabolisme lemak, meningkatkan kekebalan tubuh, dan lain sebagainya, yang telah menarik perhatian luas.

Pengolahan ikan dan udang akan menghasilkan sejumlah besar sisa, termasuk kepala ikan, tulang ikan, sisik ikan, kepala udang, kulit udang, dll., sekitar 30% ~ 50% dari berat bahan baku. Banyak perusahaan membuang sisa sebagai limbah, yang tidak hanya tidak memanfaatkan sepenuhnya komponen-komponennya yang berharga tetapi juga menyebabkan pemborosan sumber daya, yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Enzim Pengolahan Ikan seperti hidrolisis protein dengan asam dan basa memiliki keunggulan berupa proses yang sederhana dan biaya yang murah, namun dalam proses produksinya, hidrolisis asam akan menghasilkan zat-zat yang bersifat toksik. Produk hidrolisis basa berbau tidak sedap dan tingkat hidrolisisnya sulit dikendalikan. Sebaliknya, kondisi hidrolisis enzimatik bersifat ringan, tidak terlalu merusak nilai gizi protein, mudah mengendalikan proses hidrolisisnya, dan cukup spesifik untuk hidrolisis protein yang terlokalisasi. Dengan demikian, hidrolisis enzimatik menjadi jalur utama hidrolisis protein ikan dan udang.

Aplikasi Enzim pada Ikan dan Makanan Laut

Enzim Pengolahan Ikan dan Makanan Laut – Protease Kompleks PF116 banyak digunakan dalam pengolahan sisa ikan dan udang. Setelah protein sisa ikan dan udang diolah dengan enzim pada suhu dan nilai pH tertentu, diperoleh produk polipeptida, peptida kecil, dan asam amino, yang dapat digunakan secara luas dalam pengolahan sisa ikan dan udang. Enzim ini digunakan sebagai bahan baku untuk industri makanan dan industri pakan, yang sangat meningkatkan nilai pemanfaatannya dan mengurangi pemborosan bahan baku protein.