Pembuatan Pasokan Lisozim Makanan Berkualitas Tinggi Cas No.12650-88-3
Perkenalan
Lisozim, yang juga dikenal sebagai Muramidase atau N-acetylmuramide glycoanhydrase, adalah enzim yang mampu menghidrolisis mukopolisakarida pada bakteri patogen. Di alam, lisozim umumnya ditemukan dalam putih telur burung dan unggas dan dalam air mata, air liur, darah, ingus, urin, susu dan sel-sel jaringan mamalia (seperti hati, ginjal, jaringan limfoid, usus, dll.), dan juga dapat diisolasi dari tanaman (seperti pepaya, lobak, jelai, buah ara, kubis, lobak, dll.).
Lisozim memiliki spektrum antibakteri yang luas. Ia memiliki efek terhadap bakteri Gram-positif dan bakteri Gram-negatif, bahkan bekerja pada beberapa virus, dan aman serta tidak beracun bagi tubuh manusia, tanpa efek yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, enzim ini telah banyak digunakan dalam bidang pangan, pakan ternak, obat-obatan, dan bidang lainnya.
Mekanisme
Sebagai bakterisida: lisozim adalah glikosida hidrolase yang menyerang ikatan β – 1,4 glikosida antara asam n-asetil-dinding-sel (NAM) dan N-asetilglukosamin (NAC). Dengan mendegradasi peptidoglikan menjadi glikopeptida, mukopolisakarida yang tidak larut akan larut, yang menyebabkan disintegrasi dinding sel bakteri dan kebocoran isi sel, dan bakteri pun terbunuh.
Sebagai agen antivirus: lisozim dapat mengikat protein virus bermuatan negatif untuk membentuk garam kompleks dengan DNA, RNA, dan protein apocofaktor, yang menonaktifkan virus. Selain itu, lisozim mampu mengaktifkan sistem imun tubuh dan memodulasi mekanisme sitotoksik yang dimediasi oleh limfosit dan makrofag untuk membunuh virus.
Karakteristik
Aktivitas yang Dinyatakan | 20000 u/gram |
Bentuk Fisik | Bubuk |
Warna | Serbuk berwarna putih hingga abu-abu-putih. Warna dapat bervariasi dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Intensitas warna bukan merupakan indikasi aktivitas enzim. |
Standar Produk
Produk ini mematuhi QB/T 5030-2017 dan standar internal ENZYMES SS Q/CSS05-2019.
TIDAK. | Barang | Indeks |
1 | Timbal/(mg/kg) | ≤10,0 |
2 | Arsenik/(mg/kg) | ≤3,0 |
3 | Kadmium/(mg/kg) | ≤0,5 |
4 | Escherichia coli (MPN/g) | ≤3000 |
5 | Salmonella/(25g) | Tidak Terdeteksi |
6 | Aflatoksin B1 (μg/kg) | ≤10 |
Rekomendasi Dosis
Dosis yang disarankan adalah 0,01-0,05%. Dosis harus dioptimalkan berdasarkan setiap aplikasi, spesifikasi bahan baku, ekspektasi produk, dan parameter pemrosesan. Sebaiknya uji coba dimulai dengan volume yang sesuai.
Manfaat
- Produk susu: Campurkan ke dalam makanan bayi atau susu formula sebagai faktor imunologi non-spesifik untuk membunuh Enterococcus putrefaciens.
- Keju: Tambahkan selama produksi keju untuk mencegah fermentasi asam butirat akibat infeksi mikroba; hindari berbusa selama produksi keju pada tahap selanjutnya.
- Gunakan sebagai bahan pengawet untuk produk perairan, produk daging dan buah: Semprotkan pada produk perairan atau daging untuk mencegah pembusukan.
- Kue dan minuman: Mencegah pertumbuhan mikroba, terutama pada kue yang mengandung krim.
Kemasan
Paket: 1 kg/tas.
Penyimpanan
Simpan dalam keadaan tertutup di tempat kering dan sejuk serta terhindar dari sinar matahari langsung.
Umur Simpan
12 bulan di tempat yang kering dan sejuk.
Keamanan
Sediaan enzim adalah protein yang dapat menyebabkan sensitisasi dan menimbulkan gejala seperti alergi pada orang yang rentan. Kontak yang lama dapat menyebabkan iritasi ringan pada kulit, mata, atau mukosa hidung. Segala kontak langsung dengan tubuh manusia harus dihindari. Jika terjadi iritasi atau reaksi alergi pada kulit atau mata, silakan konsultasikan dengan dokter.